22.34
kevin eka
Barusan gw nonton acara "My Trip, My adventure" di Trans tv. Nah, acara
tersebut kebetulan sedang syuting di sumatera utara, mereka berkunjung
ke perkebunan tembakau di deli, terus ke tempat wisata air terjun
teroh-teroh alias pelaruga alias kolam abadi. Bah, kok banyak kali
aliasnya, macam mana pulak!. Begini nih, tempat wisata yang satu ini
terkenal akan 2 hal yaitu kolam abadi-nya dan air terjun-nya. kenapa
disebut kolam abadi? karena debit air-nya sama sepanjang tahun meskipun
sedang musim kemarau lho, keren kan?
Trans TV beserta kru "My Trip, My Adventure" aja jauh-jauh dari jakarta
ke sini, masa anak SUMUT kalah? nggak dong!!! untuk itu, di postingan
kali ini gw bakalan tunjukin bahwasanya kami juga sudah pernah
berkunjung kesana baru-baru ini, tepatnya pada tanggal 6 juli 2014.
Masih fresh dong fotonya (sombong dikit nih), hehehehe... Intro dulu ya,
dalam tavelling kali ini, kami se-rombongan merupakan anak medan, lebih
jelasnya lagi kami merupakan alumni SMA Buddhis Bodhicitta (Jln. Selam
No. 39-41 Medan, Sumatera Utara) tahun ajaran 2013-2014.
Sesampainya di lokasi awal tempat memarkir mobil, kami langsung disambut
local guide (pemandu tracking lokal) yang memang sudah kami booking
jauh hari, untuk guide disini dipatok dengan harga 35.000/orang. Setelah
turun dari mobil, kami bergegas mengganti celana panjang kami dengan
celana pendek karena kita akan berjalan menelusuri sungai untuk sampai
ke air terjun. setelah selesai mengganti celana, kami menyimpan
barang-barang yang tak terlalu penting ke dalam mobil, karena jika
dibawa justru membuat kita kewalahan ketika menelusuri sungai yang
aliran airnya cukup wah.
Lalu, setiap orang dibekali dengan pelampung untuk keamanan, walaupun
ada beberapa orang yang tidak mendapat jatah pelampung karena jumlah
yang terbatas, alhasil cowo-cowo yang berbadan bongsor dan tinggi
menjulang harus menjadi relawan. hahaha... Oh ya, tempat parkir ini
ditumbuhi pohon durian loh, sudah banyak yang berbuah sih, tapi ga ada
yang jatuh.. hohohoho.. berdasarkan penuturan warga lokal, durian disini
tidak boleh dibawa pulang atau dibeli untuk dibawa pulang, pengunjung
hanya boleh menikmati buah durian di lokasi ini.. alasannya apa ya??
hmmmmm...
Untuk sampai ke lokasi utama pertama yaitu Kolam Abadi, kita harus menelusuri hutan sekitar 25 menit, tak perlu was-was karena jalur yang dilewati cukup aman dan nyaman ditambah lagi sudah di pandu oleh guide lokal. Setelah perjalanan singkat tadi, akhirnya kita sampai ke Kolam Abadi... waaaaaaaahhh... air nya sangat jernih nih nih... walaupun kedalaman airnya ada yang mencapai 3m, tapi kita dapat dengan jelas melihat segala sesuatu di dasar kolam seperti batu dan pasir. Airnya dingin, dan kelihatan kebiruan sangking jernih nya. Ada yang sekedar berendam, dan berenang bagi yang bisa, juga ada yang melompat dari bebatuan setinggi 7 meter ke kolam dengan gaya masing-masing.... kalau gw, jangankan melompat, berenang saja tidak bisa.. hahaha... Disana, kami menghabiskan waktu sekitar 45 menit sebelum melanjutkan tracking menelusuri sungai menuju ke air terjun.
Selanjutnya, kami dipimpin oleh guide menuju air terjun teroh-teroh...
ini dia yang jadi objek utama nya... tapi, eh tetapi... perjalanan kali
ini sedikit diluar perkiraan, saya dan beberapa teman mengalami insiden
kecil di tengah perjalanan, kami yang tidak memakai pelampung diluar
dugaan tenggelam saat melewati bagian sungai yang sedikit dalam, sekitar
3-4 meter, cukup untuk menenggelamkan tubuh kami yang paling tinggi
saja baru 180an cm... tapi beruntung, ada guide yang dengan sigap
menarik tangan kami sehingga hal yang tak diinginkan tidak sampai
terjadi. Setelah insiden tadi, tak lama kemudian kami sampai di tempat
tujuan... wah... pemandangannya top markotop deh... bagi yang mau
mengabadikan momen, bisa menaiki batang pohon yang tumbang dekat air
terjun.
Setelah puas menikmati keindahannya, kami pun beranjak meninggalkan
lokasi. Jalur yang dilewati kali ini agak menanjak walaupun tersedia
pijakan dan pegangan di kiri kanan. Sekitar 30 menit menapak naik, kami
akhirnya sampai kembali ke lokasi awal tempat kami memarkir bus kami.
Selanjutnya kami bersih-bersih dan mengganti pakaian yang basah tadi
dengan pakaian yang kami bawa. Ya, begitulah cerita kami di air terjun
teroh-teroh ini... kami pun bergegas pulang, namun singgah sebentar di
Brahrang untuk menikmati semangkuk bakso sambil menikmati suasana
pinggiran kota yang sepi dari kendaraan, sejuk dan damai...
Sumber Foto :Jecklin E.P purba
0 komentar:
Posting Komentar