Subscribe:

Pages

Senin, 21 September 2015

Barusan gw nonton acara "My Trip, My adventure" di Trans tv. Nah, acara tersebut kebetulan sedang syuting di sumatera utara, mereka berkunjung ke perkebunan tembakau di deli, terus ke tempat wisata air terjun teroh-teroh alias pelaruga alias kolam abadi. Bah, kok banyak kali aliasnya, macam mana pulak!. Begini nih, tempat wisata yang satu ini terkenal akan 2 hal yaitu kolam abadi-nya dan air terjun-nya. kenapa disebut kolam abadi? karena debit air-nya sama sepanjang tahun meskipun sedang musim kemarau lho, keren kan? 
Hasil gambar untuk kolam abadi di langkatTrans TV beserta kru "My Trip, My Adventure" aja jauh-jauh dari jakarta ke sini, masa anak SUMUT kalah? nggak dong!!! untuk itu, di postingan kali ini gw bakalan tunjukin bahwasanya kami juga sudah pernah berkunjung kesana baru-baru ini, tepatnya pada tanggal 6 juli 2014. Masih fresh dong fotonya (sombong dikit nih), hehehehe... Intro dulu ya, dalam tavelling kali ini, kami se-rombongan merupakan anak medan, lebih jelasnya lagi kami merupakan alumni SMA Buddhis Bodhicitta (Jln. Selam No. 39-41 Medan, Sumatera Utara) tahun ajaran 2013-2014.
Perjalanan dari medan ke daerah air terjun teroh-teroh ini memakan waktu kurang lebih 2 jam menggunakan transportasi bus mini berkapasitas 17 orang. Jika menyebut nama teroh-teroh, mungkin banyak orang yang menyebutkan kalau kawasan ini berada di daerah binjai, ya nggak salah-salah amat sih, karena kita melewati daerah binjai untuk sampai ke tempat tujuan, dan kalau berangkat dari binjai jarak ke air terjun teroh-teroh bisa di bilang tidak jauh.
Hasil gambar untuk kolam abadi di langkatSesampainya di lokasi awal tempat memarkir mobil, kami langsung disambut local guide (pemandu tracking lokal) yang memang sudah kami booking jauh hari, untuk guide disini dipatok dengan harga 35.000/orang. Setelah turun dari mobil, kami bergegas mengganti celana panjang kami dengan celana pendek karena kita akan berjalan menelusuri sungai untuk sampai ke air terjun. setelah selesai mengganti celana, kami menyimpan barang-barang yang tak terlalu penting ke dalam mobil, karena jika dibawa justru membuat kita kewalahan ketika menelusuri sungai yang aliran airnya cukup wah.

Lalu, setiap orang dibekali dengan pelampung untuk keamanan, walaupun ada beberapa orang yang tidak mendapat jatah pelampung karena jumlah yang terbatas, alhasil cowo-cowo yang berbadan bongsor dan  tinggi menjulang harus menjadi relawan. hahaha... Oh ya, tempat parkir ini ditumbuhi pohon durian loh, sudah banyak yang berbuah sih, tapi ga ada yang jatuh.. hohohoho.. berdasarkan penuturan warga lokal, durian disini tidak boleh dibawa pulang atau dibeli untuk dibawa pulang, pengunjung hanya boleh menikmati buah durian di lokasi ini.. alasannya apa ya?? hmmmmm...


Untuk sampai ke lokasi utama pertama yaitu Kolam Abadi, kita harus menelusuri hutan sekitar 25 menit, tak perlu was-was karena jalur yang dilewati cukup aman dan nyaman ditambah lagi sudah di pandu oleh guide lokal. Setelah perjalanan singkat tadi, akhirnya kita sampai ke Kolam Abadi... waaaaaaaahhh... air nya sangat jernih nih nih... walaupun kedalaman airnya ada yang mencapai 3m, tapi kita dapat dengan jelas melihat segala sesuatu di dasar kolam seperti batu dan pasir. Airnya dingin, dan kelihatan kebiruan sangking jernih nya. Ada yang sekedar berendam, dan berenang bagi yang bisa, juga ada yang melompat dari bebatuan setinggi 7 meter ke kolam dengan gaya masing-masing.... kalau gw, jangankan melompat, berenang saja tidak bisa.. hahaha... Disana, kami menghabiskan waktu sekitar 45 menit sebelum melanjutkan tracking menelusuri sungai menuju ke air terjun.
Selanjutnya, kami dipimpin oleh guide menuju air terjun teroh-teroh... ini dia yang jadi objek utama nya... tapi, eh tetapi... perjalanan kali ini sedikit diluar perkiraan, saya dan beberapa teman mengalami insiden kecil di tengah perjalanan, kami yang tidak memakai pelampung diluar dugaan tenggelam saat melewati bagian sungai yang sedikit dalam, sekitar 3-4 meter, cukup untuk menenggelamkan tubuh kami yang paling tinggi saja baru 180an cm... tapi beruntung, ada guide yang dengan sigap menarik tangan kami sehingga hal yang tak diinginkan tidak sampai terjadi. Setelah insiden tadi, tak lama kemudian kami sampai di tempat tujuan... wah... pemandangannya top markotop deh... bagi yang mau mengabadikan momen, bisa menaiki batang pohon yang tumbang dekat air terjun.
 
Setelah puas menikmati keindahannya, kami pun beranjak meninggalkan lokasi. Jalur yang dilewati kali ini agak menanjak walaupun tersedia pijakan dan pegangan di kiri kanan. Sekitar 30 menit menapak naik, kami akhirnya sampai kembali ke lokasi awal tempat kami memarkir bus kami. Selanjutnya kami bersih-bersih dan mengganti pakaian yang basah tadi dengan pakaian yang kami bawa. Ya, begitulah cerita kami di air terjun teroh-teroh ini... kami pun bergegas pulang, namun singgah sebentar di Brahrang untuk menikmati semangkuk bakso sambil menikmati suasana pinggiran kota yang sepi dari kendaraan, sejuk dan damai...
 
 
 
 
 
 
 
Sumber Foto :Jecklin E.P purba

0 komentar:

Posting Komentar